..:: KEWAFATAN AMINAH, IBU RASULULLAH SAW ::..
Setelah Rasulullah SAW berada di bawah jagaan Halimatus Sa’diyyah selama empat tahun lamanya, anak itu dikembalikan kepada ibunya, Aminah. Menurut adat Arab, setiap tahun Aminah pergi menziarahi ke pusara suaminya dekat kota Madinah itu. Setelah Rasulullah SAW dikembalikan oleh Halimah, tidak berapa lama kemudian, pergilah dia berziarah ke pusara suaminya itu bersama-sama dengan anaknya yang masih dalam pangkuan itu, bersama-sama pula dengan budak pusaka ayahnya, seorang perempuan bernama Ummi Aiman.
Tetapi di dalam perjalanan pulang, Aminah ditimpa demam pula, lalu menemui ajalnya. Dia meninggal dan mayatnya dikuburkan di al-Abwa’, suatu dusun di antara kota Madinah dengan Makkah. Anak yang malang itu pindahlah ke dalam gendungan Ummi Aiman. Dialah yang membawa anak itu balik ke Makkah. Anak itu kemudiannya diasuh dengan penuh kasih sayang oleh datuknya ‘Abdul Muttalib.
Berkata Ibnu Ishak : “Maka adalah Rasulullah SAW itu hidup di dalam asuhan datuknya ‘Abdul Muttalib bin Hasyim. Datuknya itu ada mempunyai suatu hamparan tempat duduk di bawah lindungan Ka’bah. itu. Anak-anaknya semuanya duduk di sekeliling hamparan itu. Kalau dia belum datang, tidak ada seorang pun anak-anaknya yang berani duduk dekat, lantaran amat hormat kepada orang tua itu.
Maka datanglah Rasulullah SAW, ketika itu dia masih kanak-kanak, dia duduk saja di atas hamparan itu. Maka datang pulalah anak-anak datuknya itu hendak mengambil tangannya menyuruhnya undur. Demi kelihatan oleh ‘Abdul Muttalib, dia pun berkata : “Biarkan saja cucuku ini berbuat sekehendaknya. Demi Allah sesungguhnya dia kelak akan mempunyai kedudukan penting.’ Lalu anak itu didudukkannya di dekatnya, dibarut-barutnya punggungnya dengan tangannya, disenangkannya hati anak itu dan dibiarkannya apa yang diperbuatnya.”
No comments:
Post a Comment